lampungmedia.co, Olahraga, Way Kanan – Ngatemen, anak petani asal Way Kanan, Lampung tak menyangka terpilih menjadi pemain Tim Nasional (Timnas) Usia 15 tahun. Dia akan mengikuti kejuaraan dunia di Turki. Sebelum berangkat, dia akan mengikuti pemusatan latihan atau Training Center (TC) Di Bandung, Jawa Barat.
Didampingi oleh pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Way Kanan, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Pariwisata (Porapar) Taufik, Ngatemen bersilaturrahmi dan meminta doa restu kepada Bupati Raden Adipati Surya.
“Intinya Ngatemen izin berangkat mau TC di Bandung, persiapan Timnas berangkat ke Turki,” kata Sekretaris KONI Way Kanan, Randy Parada, Selasa (15/2/2022).
Randy pun mendoakan Ngatemen sukses membela Timnas U 15 di ajang kejuaraan dunia di Turki.
“Semoga sukses dan lancar mengikuti TC Timnas di Bandung, Ngatemen, Terima kasih Pak Bupati atas perhatianya,” kata Randy.
Bupati Way Kanan, Adipati Surya memberikan suport dan semangat kepada Ngatemen. Dia juga berpesan untuk menjaga kesehatan selama TC. Bupati juga memberikan bonus umrah kepada Ngatemen, sebagai bentuk perhatian atas prestasi tersebut.
Ngatemen berasal dari kampung Sidoarjo, Kabupaten Way Kanan, Kecamatan Umpu Semenguk, Lampung. Ngatemen sudah beberapa kali meraih prestasi, baik di klub maupun pribadi. Salah satunya mengikuti Piala Menpora U-12 Di Magelang meski hanya sampai ke babak 8 besar.
Selanjutnya, dia mengikuti kejuaraan yang diadakan oleh Forum Sekolah Sepakbola (FOSSBI) U-14 di Yogyakarta dan Palembang untuk mewakili Provinsi Lampung. Dalam kejuaraan FOSSBI di Palembang, Sumatera Selatan tersebut, Ngatemen diganjar penghargaan pemain terbaik.
Terakhir, dia mengikuti seleksi Timnas Pelajar U-15 yang seleksi pertamanya berlangsung di Solo, 2020, lalu seleksi kedua pada 2021 awal di Banten, dan seleksi ketiga atau terakhir di Medan Sumatera Utara (Sumut).
Ngatemen mengaku hobi dan bermain bola dari kecil sehingga punya cita-cita untuk jadi pesepakbola profesional. Sewaktu kecil, Ngatemen beebrapa kali bermain bola tanpa sepatu. Sebab, orang tuanya tidak mampu untuk membelikan Ngatemen peralatan dan perlengkapan sepakbola yang memadai.
“Dulu, saya pernah minta dibelikan sepatu bola, tapi uangnya tidak ada kata ibu. Jadi, untuk beberapa lama saya tidak ada sepatu,” ujarnya sedih.
Dia juga menceritakan keseharian orang tuanya, yaitu bertani dan bekerja serabutan, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keperluan sekolah anak-anak. Ngetemen mengutarakan, dia akan mengikuti kejuaraan dunia di Negara Turki, mewakili Tim Nasional pelajar Indonesia U 15 bersama teman temannya dari negara setempat.
“Sebelum kami ke Turki, Bulan Januari ini kami mau TC dulu di Bogor selama sebulan,terus setelah itu baru berangkat,” ungkapnya.
Orang tua Ngatemen, Surani, menceritakan keseharian mereka sebagai petani dan bekerja serabutan di kebun. Itu dilakukan untuk menghidupi dan menyekolahkan keenam anaknya. Ngatemen Hobi dan selalu bermain sepakbola dari kecil, menurut sang ibu. Dia dan suaminya juga sangat mendukung keberhasilan dan kesuksesan Ngatemen.
Mereka berharap dan mendoakan supaya Ngatemen bisa jadi pesepakbola profesional di kancah nasional maupun internasional. Pelatih Yobi Friyadi, menyatakan, bahwa kemampuan Ngatemen dipantau oleh teleskoting nasional sejak tampil di Piala Menpora U-14 Nasional 2019
Artikel ini telah tayang di sini