GERBANGREPUBLIK.COM – Kehadiran Imam Syafe’i yang menggunakan seragam Pramuka di tengah – tengah kesibukan peletakan batu pertama pembangunan Mapolres Pesawaran, ternyata hadir seseorang yang berbakat membaca puisi, bahkan meski penyandang difabel atau di sebut tunagrahita tetap percaya diri saat membacakan Puisi karyanya yang berjudul ” aku ingin hidup normal” Selasa (9/5/2017).
Menurut Imam Syafe’i saat di wawancarai gerbangrepublik.com, meski agak gagap dalam bicaranya akan tetapi tidak sedikitpun merasa minder .
” Cita – cita saya ingin jadi pemimpin karena saya mendapat amanah dalam mimpi dari Presiden RI Soekarno, dalam amanahnya menurut mimpi, jagalah bangsa dan sejahterakan rakyat ujarnya dengan percaya diri.
Di tambahkannya kepada awak media lainnya, Imam bercita – cita ingin kuliah di bidang satra dan memiliki leptop yang hingga sekarang belum dimiliki, selain itu Imam mengaku dir7nya merupakananak terakh8r dari 3 saudara, sedangkan orang tuanya hanya seorang buruh tani.
” saya waktu mendaftar ke SMAN di Wayratay tidak di terima, lalu saya masuk di SMA swasta yang ada di sana, dan hingga sekarang meski saya lulus th 2014 ijazah saya juga belum di tebus,” ucapnya.
Mendengar pernyataan Syafe’i setelah membaca puisi ciptaannya sendiri, Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno mengatakan siap membantu satu unit leptop sedangkan untuk kuliah bidang sastra saya serahkan Bupati.
Di tempat terpisah Destu Aktivis Pramuka menambahkan, kehadirannya ke Lokasi peletakan batu pertama yang membawa adalah Camat Wayratai setelah sebelumnya Bupati melihat vidio yng di unggah melalui instagram @pramuka_pesawaran. Lalu Bapak Bupati Pesawaran mengundang untuk membaca puisi di hadapan Kapolda Lampung .(red)