KS MAN 1 Tanggamus Di Duga Selewengkan Dana Bos Juga Potong Sertifikasi Guru

banner 728x90

GERBANGREPUBLIK.COM  – Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tanggamus, Drs. Muhaidin, MM  diduga menyelewengkan dana bantuan operasional sekolah (BOS), dia juga ditengarai  melakukan dugaan pemotongan dana sertifikasi guru di sekolah yang dipimpinnnya.

Untuk memuluskan niat jahatnya menggerogoti dana sertifikasi guru di sekolah yang dipimpinnya, Muhaidin mencatut Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan pengawas, dengan dalih uang yang dipotong itu untuk setor ke KPPN dan pengawas.

“Dia (Muhaidin) berdalih, pemotongan dana sertifikasi guru itu untuk dana ke KPPN dan pengawas. Pertanyaannya apa iya KPPN dan pengawas minta uang sertifikasi guru, ” ujar salah seorang guru MAN 1 Tanggamus yang enggan dituliskan namanya, Selasa (11/04/2017).

Menurutnya, pemotongan itu dilakukan baik terhadap guru PNS maupun guru non PNS, dimana  setiap mereka menerima gaji sertifikasi langsung dipotong Rp50 ribu.

Dan yang lebih parah lagi, terhadap guru yang baru menerima dana sertifikasi, langsung dipotong sebulan gaji yaitu sekitar Rp3 juta. “Nah guru yang baru dapat sertifikasi di MAN 1 Tanggamus ini ada 33 orang, kalau satu orang dipotong Rp3 juta dikali 33 orang berarti Rp99 juta,” kata dia.

Dikatakannya,  pemotongan gaji sertifikasi guru ini sudah berlangsung lama, yakni sejak Muhaidin menjabat menjadi Kepala MAN 1 Tanggamus tahun 2010 lalu. “Sikap dia (Muhaidin) ini  sangat merugikan kami sebagai guru, karena ini menyangkut hak. Untuknya, kami berharap permasalahan ini diusut sampai tuntas,” katanya diamini para sejawatnya.

Para dewan guru ini selain mendesak Kantor Kementerian Agama Tanggamus dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung mengevaluasi kinerja Muhaidin, juga mendesak agar Muhaidin dicopot dan kasusnya berlanjut sampai ke ranah hukum. “Dia ini orangnya arogan kami sering diancam,” katanya.

Sementara Kepala MAN 1 Tanggamus, Muhaidin,  saat dikomfirmasi melalui telefon selulernya, Selasa (11/04/2017) dengan tegas membantah melakukan pemotongan dana sertifikasi anak buahnya. Muhaidin beralibi bagaimana mungkin pihaknya melakukan pemotongan gaji sertifikasi guru, karena gaji itu masuk ke rekening masing-masing guru.

“Enggak ada potongan, karena gaji sertifikasi itu masuk ke rekening guru masing-masing,” kilahnya. (Say)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *