Kabid LN PWI : Perangi Kabar Bohong Tingkatkan Profesional Media Dan Pers

banner 728x90

GERBANGREPUBLIK.COM – Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Teguh Santosa mengatakan,  perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap ruang publik di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Individu tidak lagi menjadi audiens yang pasif. Dengan akses luas ke dunia maya, setiap individu juga bisa menjadi produsen informasi.

Di satu sisi informasi dapat disebarkan dengan cepat dan massif. Di sisi lain, teknologi komunikasi dan informasi juga dapat digunakan untuk menyebarkan kabar bohong, ujaran kebencian dan fitnah, pun dengan cepat dan massif.

cara terbaik memerangi kabar bohong, terutama yang disebarkan di dunia siber, adalah dengan meningkatkan profesionalitas perusahaan dan wartawan media siber.

” Perusahaan media siber yang tumbuh subur dan berkembang cepat bagai jamur di musim hujan perlu dibina agar bisa mempraktikkan jurnalisme yang sehat dan tidak destruktif, apalagi menjadi mesin penyebar berita bohong dan ujaran kebencian,” ujar Teguh.

Lanskap baru ini mempermudah pertukaran informasi, termasuk kabar bohong atau hoax. Indonesia yang memiliki 250 juta penduduk dan diperkirakan 135 juta di antaranya memiliki koneksi ke dunia siber, menghadapi dilema.

“Komunitas pers di Indonesia memahami persoalan ini. Sejak beberapa tahun belakangan kami menggalakkan Uji Kompetensi Wartawan (UKW),” ujar Teguh dalam diskusi di arena Konferensi Wartawan Dunia 2017 yang diselenggarakan Asosiasi Wartawan Korea (JAK) di Busan, Korea Selatan, Kamis malam (6/4).

Sekitar 100 wartawan dari 55 negara menghadiri Konferensi yang diselenggarakan secara marathon di Seoul, Pyeongchang, Suwon, Busan dan Incheon dari tanggal 2 hingga 8 April 2017.(*/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *