Mentan Minta Bulog Bergerak Guna Tingkatkan Kesejahteraan Petani

banner 728x90


Pesawaran (gerbangrepublik.com) – Pemerintah Pusat minta Bulog bergerak untuk dapat memperbaiki sistem jual beli jagung. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, saat menghadiri Launching Jual Beli Jagung, Gapoktan Gemah Ripah dan GPMT (Gabungan Pengusaha Makanan Ternak) Kabupaten Pesawaran, di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kamis (16/2). “Bulog kan sudah ada Perpresnya, segera turun, karena ini ada sistem jual beli yang salah pada petani khususnya, petani jagung,” ungkapnya.
 Menurutnya, keuntungan yang diterima petani, dianggap tak seimbang dengan keuntungan yang diterima oleh para tengkulak. “Harga jual yang didapat petani ini, saya rasa tidak fair, bagaimana tidak pedagang yang kerjanya cuma satu hari dapat untung 80 persen, sedangkan petani yang kerjanya 120 hari dan menanggung resiko besar seperti tanaman yang rusak ataupun mati. Hanya dapat untung sebesar 20 persen,” ujarnya.
 
Oleh karena itu, ia pun menjamin kepada petani jagung di Kabupaten Pesawaran akan memberikan batasan harga yang dianggap realistis untuk diterima oleh petani. “Mulai sekarang saya instruksikan kepada para penjual maupun Bulog harga jagung basah yang harus dibeli dari petani tidak boleh dibawah Rp2500 perkilo sedangkan kering Rp3100. Kalau instruksi itu tidak berjalan, petani bisa cari saya di kantor saya, untuk biaya transport saya yang tanggung,” tukasnya.
Ditambahkannya, sejauh ini pemerintah pusat terus mendorong petani untuk dapat mandiri dan sejahtera, salah satunya dengan memberikan bantuan berupa alsintan dan benih. “Selama ini kita sudah berikan petani bantuan berupa bibit gratis, pupuk gratis dan traktor gratis, tapi rupanya hal itu belum cukup, karena sistem jual belinya juga harus kita dampingi,” tambahnya.
Ia pun menegaskan bahwa, pihaknya akan terus berupaya untuk mendorong dalam upaya peningkatan kesejahteraan para petani yang ada. “Saya percaya impor bukanlah solusi yang baik dalam menyelesaikan persoalan pangan kita, tapi itu justru akan membunuh petani kita, kalau kita impor petani kita habis, tapi sebaliknya kalau kita dapat melakukan ekspor tentu petani kita akan menjadi kuat,” tegasnya.
Selain itu, diaebutkannya, dukungan pemerintah pusat terhadap petani yang ada di Provinsi Lampung selama ini juga terus mengalami peningkatan, terutama dalam pada sektor anggaran. “Sebelumnya anggaran APBN bagi sektor pertanian untuk Provinsi Lampung mencapai Rp360 Milyar, namun sekarang sudah mengalami peningkatan sebesar Rp1,4 triliun, hal ini karena potensi pertanian yang ada di Lampung ini cukup besar, maka tidak salah ini harus kita dukung terus, ini juga tak lepas dari suport para wakil rakyat yang ada di Senayan,” tukasnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menuturkan bahwa, Menteri Pertanian
merupakan sosok yang dianggap sangat berperan aktif dalam mendukung kemajuan sektor
pertanian di Provinsi Lampung. “Kalau bicara soal pertanian, jujur saya agak ngeri, sebab, boleh
dibilang pak menteri ini lebih tahu kondisi pertanian Lampung dibanding Gubernurnya,” tuturnya.
Ia juga sempat menyinggung soal turunnya harga singkong di Provinsi Lampung yang terjadi
beberapa waktu lalu, sehingga menimbulkan dinamika pada petani singkong di Lampung. “Turunnya
harga singkong beberapa waktu lalu, memang cukup berdampak besar bagi masyarakat kita,
khususnya petani singkong. Sebab kondisi perekonomian kita juga cukup terganggu,” pungkasnya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, kepada Pemerintah Pusat untuk dapat membantu Pemerintah
Daerah dalam mengendalikan harga jual petani di Provinsi Lampung. “Ironis memang, saat produksi
petani kita mampu untuk mengcover kebutuhan pangan negara kita, tapi justru pemerintah
melakukan impor dari negara lain, tentunya ini merupakan tugas kita bersama untuk dapat
menciptakan petani yang mandiri dan sejahtera, dan tak lepas sinergitas antara seluruh lapisan
elemen masyarakat dalam membangun kemandirian pangan kita,” harapnya.
Terpisah, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan bahwa, Pemkab Pesawaran sangat
membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dalam mensejahterakan para petani yang ada.
“Untuk menciptakan petani yang makmur dan mandiri, kami selaku pemerintah daerah masih butuh
banyak pendampingan, khususnya dalam perbaikan sistem yang ada pada saat ini,” katanya.
Ia juga mengharapkan bahwa, dalam kegiatan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi sektor
pertanian Kabupaten Pesawaran saat ini. “Saya akui sentuhan Pemerintah saat ini sudah mulai
terasa, baik dari segi pendampingan maupun pengawasan, yang diberikan oleh pemerintah ataupun
pengendalian yang dilakukan oleh TNI yang ikut hadir membantu meningkatkan kesejahteraan
petani,” tutupnya. (ERY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *