Pesawaran (gerbangrepublik.com ) – TNI AL siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran serta masyarakat dalam menciptakan keamanan pada daerah destinasi wisata Pesawaran. Hal ini diungkapkan oleh Danlanal Lampung Letkol Laut (P) Kelik Haryadi, saat melakukan peresmian Pos Pengamat (Posmat) TNI AL di Kawasan wisata Jelarangan, di Desa Pahawang, Kecamatan Marga Punduh, Kamis (16/2).
” Pos Pengamat di Pahawang untuk melakukan pengawasan terhadap destinasi wisata yang ada, terutama untuk mendukung pengamanan pembangunan pada sektor pariwisata,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona meminta kepada TNI dan Polri serta seluruh masyarakat untuk dapat bertindak tegas terhadap sejumlah oknum yang berusaha merusak alam, khususnya daerah wisata pulau Pahawang. “Kira-kira ada tindakan ilegal yang melanggar hukum dengan merusak alam kita, tolong pak Danlanal dan Danbrigif tindak tegas,” jelasnya.
Kami akan menjaga kelestarian alam, agar kegiatan sejumlah oknum yang dianggap dapat merusak alam dapat diberikan efek jera.
” menjaga kelestarian alam yang ada pada daerah wisata harus dimulai dari sekarang, sebab, kalau alam kita sudah rusak tentunya kita sendiri yang akan dirugikan,” tambahnya.
Ditambahkannya, keindahan alam pada destinasi wisata kita dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat yang ada disekitarnya. “Tempat wisata yang kita unggulkan ini adalah keindahan alamnya, jadi kalau kelestarian alamnya sudah rusak, dapat mempengaruhi pendapatan masyarakat yang berpenghasilan dari para wisatawan yang berkunjung,” tambahnya.
Dijelaskannya, dengan adanya pos pengamat TNI AL di Desa Pahawang diharapkan mampu meminimalisir segala bentuk tindak kriminal yang mampu menimbulkan kerusakan alam. “Saya juga minta kepada seluruh masyarakat untuk dapat bersinergi dengan TNI, apabila warga ada yang melihat oknum merusak alam kita, seperti melakukan pengeboman dan merusak ekosistem laut, segera laporkan agar dapat diambil langkah tegas,” jelasnya.
Kendati demikian, ia meyakini bahwa, sejumlah oknum yang berupaya merusak ekosistem laut yang ada pada daerah wisata bukanlah msyarakat Kabupaten Pesawaran. “Saya percaya masyarakat kita tidak ada yang melakukan hal itu (merusak alam), tapi saya tahu itu orang diluar Pesawaran, saya tidak mengklaim tapi ini memang kenyataannya,” tukasnya.
Dendi juga mengatakan bahwa, masyarakat yang tinggal di Pulau Pahawang harus mampu berinovasi dalam melayani para wisatawan yang berkunjung sekaligus menciptakan rasa nyaman. “Masyarakat juga harus mampu merubah maind set, biasakan bersikap ramah dan murah senyum, insyaallah bila wisatawan dapat memberikan kenyamanan dapat membuat wisatawan betah dan mau berkunjung kembali ke Desa Pahawang,” katanya. (Red/ery)